Pengikut

Kamis, 14 Maret 2013

puisiku



Kesunyian

Suara gemritik hujan bagai alunan lagu rindu
Rindu akan kedamaian,
Aku ingin kedamaian itu menghampiriku
Aku ingin terlepas dari bayanganmu
Bayangan yang selalu menggangguku
Kau semu,,,bagai lilin yang hanya terlihat remang dari kejauhan
Angin berhembus pelan
Seakan menyibakkan rambutku dan membisikkan sesuatu
Jangan kacaukan masadepanmu hanya karena seseorang
Berdirilah, gapailah keindahan yang ada dihadapanmu
Untuk kecerahan di masa depanmu

Ayu kumala sari


Rabu, 13 Maret 2013

Reproduksi Bacaan


TUGAS PORTOFOLIO 1
REPRODUKSI BACAAN FONETIK
 KARYA Drs. AGUS BUDI WAHYUDI

Dalam  buku Fonetik yang ditulis oleh Drs. Agus Budi Wahyudi dituliskan bahwa fonetik adalah ilmu yang menyelidiki penghasilan, penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa (Kridalaksana, 1993:56). Fonetik merupakan bagian dari ilmu yang mempelajari proses ujaran (Alwasilah, 1993:96). Fonetik adalah ilmu yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna (Chaer, 1994:103).
Ada tiga objek kajian fonetik, yaitu fonetik akustik, fonetik auditoris, dan fonetik organis atau artikulatoris. Fonetik akustik yaitu objek yang terkait dengan bunyi ujaran yang didengar atau bunyi yang merambat di udara. Fonetik auditoris yaitu objek kajian yang mempelajari proses penerimaan bunyi ujaran oleh telinga pendengar. Sedangkan fonetik artikulatoris yaitu objek yang mengkaji alat-alat ujar yang menghasilkan bunyi.
Manfaat fonetik ada dua, yaitu manfaat teoritis (keilmuan) dan manfaat praktis (ketrampilan) seperti kegunaan, kesastraan, komunikasi, dan kedokteran. Proses produksi bunyi bahasa yaitu proses dimana organ-organ dalam wicara membuat bunyi bahasa. Proses produksi tersebut terdiri dari proses mengalirnya udara dari paru-paru, proses fonasi terjadi di daerah pita suara, proses artikulasi terjadi di rongga mulut, dan proses ora-nasal (mengalirnya udara ke rogga hidung pada saat pengucapan sengau). Pengaturan pernafasan sangat berpengaruh dalam produksi bunyi bahasa.
Proses pembentukan bunyi bahasa oleh pita suara yang digetarkan oleh aliran udara dari maupun ke paru-paru disebut( proses fonasi). Pita suara harus terbuka supaya arus udara yang keluar dari paru-paru dapat melalui rongga mulut(terjadi proses artikulasi) atau rongga hidung (proses oro-nasal).
Bunyi segmental adalah bunyi bahasa yang dapat disegmentasikan. Bunyi tersebut meliputi bunyi vokoid dan kontoid. Bunyi vokoid merupakan bunyi vokal tunggal yang terbentuk dari alat bicara dalam sebuah suku kata, yang termasuk bunyi vokoid  antara lain: [i]- ini, [I]-pinggir, [e]-ekor, [ -nenek,[Ə]-emas, [a]-ayam, [O]-otot, [o]-toko, [U]-ukur, dan [u]-bulan. Parameter penentu bunyi vokoid adalah posisi lidah, tinggi rendah lidah, bagian lidah yang bergerak, striktur, dan bentuk bibir.
Bunyi suprasegmental sangat berperan dalam bahasa nada. Macam-macam bunyi suprasegmental antara lain, tekanan (menyangkut keras lunaknya bunyi), panjang/durasi yaitu lamanya bunyi diucapkan, jeda (perhentian bunyi dalam bahasa), nada (tinggi rendahnya suatu bunyi).